|
Tinjauan Umum
Sensus Penduduk pada dasarnya merupakan proses kegiatan pencacahan atau pengambilan stok (stock taking) penduduk suatu negara atau wilayah pada suatu saat tertentu. Proses itu mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan diseminisi hasil sensus yang secara keseluruhan membutuhkan waktu relatif lama; normalnya 5-10 tahun. Selain itu, karena cakupannya adalah seluruh penduduk yang bertempat tinggal di seluruh wilayah geografis (tanpa kecuali) pada saat yang relatif sama maka kegiatan sensus membutuhkan sumber daya (termasuk anggaran) yang relatif sangat besar.
Hasil utama yang diperoleh dari kegiatan sensus penduduk adalah data mengenai total penduduk, komposisinya menurut jenis kelamin dan umur, karakteritik sosial-ekonomi yang pokok, serta sebarannya antar wilayah. Data yang diperoleh merupakan sumber utama data demografi suatu negara atau wilayah. Di negara-negara dimana sistem registrasi penduduk masih lemah seperti Indonesia dan di kebanyakan negara berkembang lainnya, data sensus penduduk merupakan rujukan atau pengendali data serupa yang diperoleh dari pendekatan lain. Data yang diperoleh merujuk pada saat tertentu yang dikenal dengan hari sensus (census date) yang dalam konteks SP2010 ini adalah 1 Oktober pukul 00:00 Pada malam hari sebelumnya dilakukan semacam penyisiran untuk memastikan semua penduduk telah tercakup dan semua data yang dikumpulkan sebelumnya diperbaharui jika dianggap perlu.
Karena cakupannya adalah seluruh wilayah maka data yang diperoleh dari sensus penduduk memiliki paling tidak dua macam keunggulan dibandingkan dengan data yang diperoleh dari sember data lain. Pertama, data sensus penduduk dapat disajikan pada tingkat wilayah administrasi terkecil (sampai tingkat desa kalau perlu). Oleh karena itu data sensus penduduk dapat mengisi kebutuhan statistik wilayah kecil (small area statistics) yang dirasakan semakin urgen di era desentralisasi ini. Statistik itu dapat diperoleh secara langsung atau secara tidak langsung yakni dengan cara mengintegrasikan data sensus penduduk dengan data survei atau data lain. Cara tidak langsung ini sudah diaplikasikan di Indonesia untuk memperoleh peta kemiskinan (PovMap) dan peta gizi (NutMap) sampai tingkat wilayah kecamatan dengan memanfaatkan data sensus SP2000 dan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 1999 dan 2002. Kedua, berbeda dengan data yang dipeoleh dari sampel survei, data sensus penduduk terbebas dari kesalahan sampling (sampling errors)
-
Dengan dua macam keunggulan itu maka data sensus penduduk memiliki potensi besar untuk dapat dimanfaatkan secara optimal dan meyakinkan untuk menyusun berbagai indikator kinerja (performance indicators) sejumlah kegiatan pembangunan suatu negara. Terlebih lagi, 2010 ini, berbeda secara signifikan dengan sensus-sensus sebelumnya, mencakup variabel sosial-ekonomi dalam jumlah yang relatif banyak. Uraian lebih lanjut mengenai cakupan variabel SP2010 disajikan pada bagian lain. | |